Selamat Datang

Mari Belajar Bersama metonomia.blogspot.com !Copyrigt@Sarwono,S.Pd.

Minggu, 09 November 2014

In Service Learning Kluster SMK N 1 Purwokerto

Kepala Dinas didampingi
Kepala SMK N 1 Purwokerto saat membuka In I
Workshop Guru Pendamping Implementasi Kurikulum 2013 di Hotel Santika Purwokerto telah dua hari berlalu. Hari Sabtu, 8 November 2014 bertempat di SMK N 1 Purwokerto diadakan In Service Learning. H. Slamet Sartono, S.P., M.Pd. bekerja cepat dengan mengundang sekolah sasaran 3 SMK Negeri dan 15 SMK Swasta. Beliau tidak mau ketinggalan iptek. Kesemua sekolah sasaran 17 Sekolah  dikirim email dan dikonfirmasi melaui telepon,  untuk mengikuti In I. Hal tersebut beliau sampaikan dalam pembukaan In I. Selanjutnya ditambahkan bahwa In I dalam Kluster SMK N 1 Purwokerto diikuti oleh 202 guru dari 8 Mata Pelajaran yang meliputi : Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, PPKn, Sejarah, Pejasorkes, Prakarya, dan Seni Budaya. 
Dalam menghadapi dead line waktu yang limite beliau langsung sigap dengan menyusun jadwal pendampingan dengan rapi. Dijadwalkan On I tanggal 10-15 November 2014, diteruskan In II pada tanggal 17 November 2014 bertempat di Garden Hall Resto Purwokerto. On II tanggal 18-24 November dan diakhiri In III pada tanggal 25 November 2014.  Untuk menyukseskan program pemerintah,  H. Slamet Sartono berharap ada kerjasama dari sekolah sasaran. Karena dana pemerintah terbatas, SMK Sasaran dimohon  membantu memfasilitasi guru pendamping yang mendatangi sekolah sasaran.
Sarwono saat mengisi In I
Kepala Dinas Pendidikan Banyumas, Drs. H. Purwadi Santoso, M.Hum. juga sangat mensuport adanya Pendampingan Implemetasi Kurikulum 2013. Beliau hadir dalam kegiatan In I untuk membuka secara resmi. Ditambahkan bahwa dalam In I hendakhnya guru-guru sekolah sasaran diberikan informasi yang sejelas-jelasnya apa yang diperoleh guru pendamping dalam workshop 3 hari di Hotel Santika Purwokerto. Dalam kurikulum 2013 hendaknya guru membuka ruang seluas-luasnya kepada siswa untuk menggali kompetensinya. Berikan kebebasan siswa untuk berimajinasi, karena imajinasi merupakan tombak yang paling pokok dalam pembelajaran. Pahamilah karakteristik siswa, jika mereka dianggap individu yang belum dewasa. Jangan salahkan mereka bila ada penyimpangan  karena siswa adalah individu yang belum dewasa.  Ketika guru dianggap seorang yang dewasa seharusnya gurulah yang mengalah untuk memahami jiwa anak. Kata orang di luar pendidikan sering berceloteh "yang waras ngalah".

Tidak ada komentar:

sekilas info

Spiderman